Gara-gara SOSMED

Aku tahu membenci orang lain itu adalah salah, mumpung masih edisi ramadhan, aku mau sedikit muhasabah untuk diriku ini, dan semoga pembaca bisa mengambil manfaat dari tulisan aku ini *mungkin. hehehe
Aku ini bukanlah orang yang pendendam, tp semenjak aku menyukai seseorang, aku menjadi seperti orang yang aku sendiri tidak mengenalinya, aku menjadi orang yang yang mudah emosional, iri dan pendendam, aku akui aku sempat menyukai seseorang, Tapi itu dulu 2 bulan yang lalu , sudah lama aku menyukainya, tapi aku sadari orang seperti aku ini tak pantas untuk jatuh cinta. seseorang yang aku suka itu (sebut saja rio), beberapa bulan belakangan sedang dekat dengan seorang perempuan. Sebenarnya tak pantas aku bertanya padanya tentang hubungan mereka, tapi emang dasarnya aku KEPO akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya, sekali aku bertanya dia menjawab bahwa dia tidak memiliki hubungan istimewa dengannya, tapi apa yang aku lihat di Path, mereka nonton bareng dan jalan bareng, betapa hancur hatiku, saat itu aku benar-benar kecewa, marah. setiap media sosial yang ia miliki aku kepoin, tambah hancur hatiku melihat mereka photo berdua. satu kalimat yang pernah aku baca dari sebuah artikel yang mengatakan " media sosial membuat seseorang lebih agresif dan possesif ". Menurutku, artikel itu sangat masuk dilogika ku, akhirnya aku mengurangi kebiasaanku bermain di media sosial, aku mengurangi bermain path, line, facebook, twitter, instagram bahkan bbm.seminggu aku menjauhinya, aku menjadi semakin sadar, bahwa Medsos benar-benar bisa memberi kau pengaruh yang buruk. Hampir 3 bulan lamanya aku mengumpat perempuan itu, tanpa aku sadari, apa salah perempuan itu, toh itu hak dia untuk menyukai siapa saja, akhirnya aku sadari. betapa bodohnya aku membenci seseorang yang tidak memiliki kesalahan apapun, aku berfikir dalam hati, apa karena dia mendapatkan perhatian lebih dari rio, jadi aku merasa iri, 1 hal yang aku tau, jika aku iri, berarti aku memiliki kebodohan diats rata-rata.
Oleh sebab itu, semenjak 2 bulan yang lalu aku sadar, buat apa aku iri dan marah kepadanya? aku pun mulai sadar, dan mulai mengikhlaskan orang yang aku suka itu, rasa ikhlas memang tak bisa datang secepat kilat, aku berusaha setiap hari untuk mengikhlaskan, walau kadang-kadang rasa penasaran ini ada. tp sehari berlalu belum ada perubahan pada diriku, seminggu berlalu, sebulan berlalu, rasa itu mulai hilang, aku merasa hal-hal yang mereka lakukan, bukanlah hal yang penting buat aku jalani, aku melihat dari sisi lain, betapa bahhagiahnya hidupku ini, aku memiliki teman-teman dan keluarga yang sayang kepadaku, hidupku tanpa ia pun aku bisa, dan sekarang, perasaan yang dulu telah hilang, perasaanku terhadapnya sekarang menjadi biasa saja, aku berharap semoga mereka cepat jadian, aku sekarang benar-benar ikhlas, tak aada lagi alasan bagiku untuk menunggunya, toh.. masih banyak yang perlu aku pikirkan dibanding memikirkan hal yang berkaitan denagn cinta-cintaan. so.. sekarang aku jalanin hidup aku dengan enjoy, setiap masalah aku hadapi dengan kepala dingin, mengikhlaskan apapun ynag terjadi dalam hidupku, bagiku sekarang Tuhan adlah segala-galanya, Dialah pemberi anugerah dihidudpku, Dia yang memberiku semangat untu menjalani hidup serta memberiku suatu motivasi untuk mengikhlaskan segala masalh yang aku hadapi. Bodohnya aku yang baru sadar sekarang, dan kesalahan terbesarku dulu ialah tak pernah meminta dukungan dariNya, padahal aku tau Dialah yang patut aku pintai...

Comments