13 Tahun yang lalu dan sekarang sama saja...

Malam.. tulisan ini aku tug telahlis ketika malam hari. Aku teringat kejadian dulu, kejadian yang mana buat aku sampai sekarang merasa sering teringat-ingat. Dulu..ketika SD aku sempat berpindah sekolah, disalah satu SD yang cukup ternama didaerahnya. waktu mendaftar sekolah disitu aku inget banget tanggalnya ialah tanggal 16 agustus, dan aku mulai masuk sekolah tanggal 19 agustus, awalnya aku sih seneng-seneng aja, anaknya ramah-ramah. Guru menyuruh aku duduk dibangku paling depan, akupun menuruti, hari pertama masuk sekolah baru saat aku kelas 3 sd. semua berebut untuk berkenalan dengan aku, aku senang sekali. hari kedua pun tiba, aku duduk dibangku yang disuruh guruku untuk aku duduki, aku duduk dengan santai, tak lama aku terkejut, seorang anak perempuan, yang menurut aku ia terlihat sangat dingin dan lemah. aku heran, ia berteriak padaku, ia mengatakan bangku yang aku duduki ialah bangkunya. Aku tetap diam dibangku, aku hanya berkata padanya bahwa ibu guru yang menapi guruku menyuruhku duduk disitu, ia marah kepadaku. Ada anak laki-laki yang memiliki tubuh yang besar saat itu, kulitnya hitam, aku ingat sekali namanya ialah Ady* Pran* Bangs*. dia datang dengan anggota ganknya yang berjumlah 4 orang, yakni ia, wahy*, rend*, dan indr*. bagi aku mereka adalah sampah!
Mereka mengatain aku, mereka memerahi aku, aku dianggap orang yang salah menjadi murid baru.  lalu gurupun datang, guru itu membela aku, aku tetap duduk didepan,anak perempuan itupun menangis, aku tidak tega, dan mengatakan pada guru aku rela dipindahkan, tp guru memiliki inisiatif lain, tempat duduk kami diacak, aku bersyukur karena masalah tersebut telah  selesai, selang beberapa hari, gank yang ga karuan itu kemudian memalakin aku, uang jajan aku diminta, dan kalimat yang paling aku benci ialah "hey anak baru, kalo mau sekolah disini harus nurut" betapa sakitnya aku, apa salah aku menjadi anak baru? saat itu aku hanya diam, dan memberikan uang jajan ku, aku tidak pernah mengadukan masalah ini kepada orang tua atau guru, karena aku merasa masalah ku harus aku selesaikan sendiri, selang waktu berlalu, sepertinya mereka mulai menghargai aku, aku gembira saat ady* mengajak aku dan teman yang lain untuk menonton VCD dirumahnya, aku bersyukur telah dianggap teman oleh mereka. kami datang beramai-ramai kerumahnya. kami duduk manis didepan TV nya, film pun ,mulai diputar, mereka tertawa bahagia, aku pun ikut tertawa, saat aku tertawa Ady*memanggilku, aku pun mendatanginya, dia berkata kepadaku. " lo ngapain disini, pergi sana, kalo mau nonton, nonton dari depan teras sana" semua menertawai aku. aku heran, kenapa dia berkata seperti itu kepadaku? apa salah aku? bukannya dia yang mengajak aku kerumahnya?. betapa malunya aku diketawain oleh mereka semua, akhirnya aku pun berniat untuk pulang, tp salah satu temanku berkata kepadaku "cha, tunggu aku pulang ya, aku ga berani pulang sendiri" akhirnya karena ak berpikir bahwa ia adalah sahabat karibku, akhirnya aku menunggu ia didepan pintu rumah. aku masih ingat betul kejadian itu, aku masih ingat bentuk dari rumah tersebut. semenjak kejadian itu aku disekolah semakin dijauhi, aku mengamati bahwa hanya orang-orang yang cantik dan ganteng saja yang akan dibaiki oleh mereka, aku ingat betul saat seorang anak perempuan yang sangat cantik dan kaya baru pindah kesekolah kami, dia datang dengan diantar oleh mobil, semua anak mendekatinya, semua berebut ingin berkenalan dengannya, beda sekali saat mereka berkenalan dengan aku. setahun aku sudah bersekolah, tp kejadian-kejadian sering terjadi padaku, saat mama aku membelikan aku botol minum baru, aku membawanya kesekolah, mereka bertanya kepadaku, "baru ya?" aku jawab iya, dengan mata sinis mereka melihatku, keseokan harinya saat jam istirahat ketika aku ingin minum, botol minum warna abu-abuku hilang entah kemana, aku mencari diseluruh ruang kelas tetapi tidak ada, aku takut denagn reaksi mama saat mama mengetahuinya. aku trus mencari tetapi tidak aku temukan, sampai saat menjelang ujian kenaikan kelas, saat itu guru menyuruh kami untuk bersi-bersi kelas, aku membersikan bagian jendela, betapa terkejutnya aku, botol minum aku ada disana dengan sarang laba-laba yang sudah menutupinya, aku bertanya-tanya, siapa yang tega melakukan hal ini kepadaku?/. aku mencoba sabar dan ikhlas. Kenaikan kelas pun datang. aku seperti mendapatkan angin segar setelah mengetahui bahwa Ady* akan pindah ke Bogor, aku sangat bahagia, tp sejahat-jahat dia, sekali dia pernah mendukungku, saat itu sedang istirahat, kami sedang duduk diatas selokan yang sangat besar, ada teman ku yg perempuan namanya dhet* dia berjalan didekatku yang sedang duduk didekat selokan, aku berkata " kalau kamu jatuh, jangan nyalahin aku ya" iya berkat ga mungkin dia bisa jatuh, eh ga lama dia jatuh sendiri, aku terkejut berusaha untuk menariknya, aku bnatu dia keluar dari selokan, eh dia marah ke aku, katanya aku yang ngejorokin dia, padahal aku ga ngapa-ngapain dia, padahal sebelumnya dia sudah aku peringatkan, aku terpojok, dia menangis dan memenangkan perhatian teman-temanku. aku masuk kekelas, aku tetap tidak mau inta maaf kepadanya karena aku merasa kau tidak bersalah, tiba-tiba Ady* berkata didepan kelas, bahwa ia melihat kalau si Dhet* jatuh sendiri, disotu teman-teman yang lain percaya kepadanya dan membela aku. aku merasa, saat itu aku memiliki seorang teman...
Akhirnya si Dhet* meminta maaf kepadaku dan ia mengatakan bahwa ialah yang salah..
Ady* pun kemudian pindah sekolah ke Bogor. tp benih-benih hasil bullyan dia tetap ada, bagaiman tidak sakit hati, semakin banyak saja yang tidak respect kepadaku. mulai sering menghina nama PAPA aku, sampai melakukan kekerasan fisik kepadaku. Aku benci ketidak adilan, aku benci dengan orang yang sok berkuasa. aku beci dengan pandangan "berteman hanya dengan orang kaya" aku benci setiap orang itu harus dibeda-bedakan, selama kau hidup, aku ga pernah membeda-bedakan mereka. aku berusaha uituk adil. Masa-masa SD adalah masa yang kelam bagi pribadiku. sampai sekarang pun 1 hal yang membuat aku malas untuk melihat bahkan mengenal mereka ialah karena kekejaman mereka, yang memiliki tampang SOK polos,SOK pinter, SOK baik. tapi buruk, masih kecil sifatnya sudah munafik, bagaiman kalau sudah besar? ternya sama saja, mereka lebih..lebih buruk dari pada dulu. Aku berharap tak pernah bertemu mereka lagi, aku sudah bosan memelihara luka ini, biarkanlah hidupa ku tenang tanpa kalian datang dalam hidup aku lagi..Sekian

Comments